Comments Off on Greenhouse Di Taman Rumah, Sarana Berkreasi Kegiatan Berkebun
Categories:
Comments Off on Greenhouse Di Taman Rumah, Sarana Berkreasi Kegiatan Berkebun
Categories:
Comments Off on Jadikan Taman Hortikultura untuk Terapi Fisik dan Psikis segala Usia dan Status Sosial
Categories:
![]() |
WEBINAR – PEMANFAATAN BIG DATA UNTUK PERENCANAAN WILAYAH DI ERA VUCA |
SENIN, 20 JULI 2020 Pukul 10.00 – 12.00 Link Pendaftaran: ipb.link/webinarpwl1 |
Comments Off on WEBINAR – PEMANFAATAN BIG DATA UNTUK PERENCANAAN WILAYAH DI ERA VUCA
Categories:
![]() |
LANSCAPE FLANEUR SERIES LANDSCAPE COLLAGE:how the mosaic of surface could shift your paradigm, lessons learned from Cyprus and Chicago | SUNDAY, 19th July 2020 | 10.00-12.00 WIB | ZOOM MEETING | Talks by : Nur Hepasanti Hasanah, MLA (University of Illinois at Urbana Champaign, USA) Join now : bit.ly/landscapetalk05 |
Comments Off on Geoseminar “GEO-Heritage; the Earth We Live, the ‘Only’ Heritage We Have”
Categories:
![]() |
ZOOM VIDCON:
Senin : 20 JULI 2020 Host Departemen Arsitektur Lanskap |
K-06: PEMETAAN POLA TOPOGRAFI |
. |
A. TOPOGRAFI B. SIFAT KONTUR TOPOGRAFI C. KELEMAHAN GARIS KONTUR D. REPRESENTASI GARIS KONTUR TOPOGRAFI E. KARAKTERISTIK KONTUR: SALURAN DRAINASE F. KARAKTERISTIK KONTUR: DARAH ALIRAN SUNGAI (DAS) G. KARAKTERISTIK KONTUR: LERENG H. KARAKTERISTIK KONTUR: ASPECT |
. |
Link to handout [lms] |
Link to Practical Guide [lms] |
ECO LANDSCAPE PLANNING |
|
. | |
A. ECO LANDSCAPE PLANNING | |
B. ECOLOGICAL PLANNINFG & DESIGN FOR SUSTAINABLE WORLD | |
C. BENTUK & UKURAN EKOLOGIS : APLIKASI | |
D. HUBUNGAN (INTERAKSI) EKOLOGIS: | |
– Competitive – Mutualism – Commensalism – Amensalism – Parasitism & Predation – Symbiosis |
|
E. ORGANIZING ECOLOGICAL INTERACTIONS | |
F. BENTUK & KARAKTER PERENCANAAN LANSKAP ECOLOGIS: | |
– Hutan Hujan Tropis – Ecological Network: Eco-Bridge [Link 1] [Link 2] – Reklamasi Landfill Non-Sanitary menjadi Eco-Park [Link] – Reforestasi Lahan Pasca Tambang |
|
. | |
Link to Handout [LMS] | |
![]() |
Tugas perencanaan lanskap (PL) beberapa kawasan kampus IPB Darmaga dilakukan di 5 (lima) tapak dengan judul, sebagai berikut: |
1. PL Kebun Koleksi Buah Kampus IPB Darmaga (Peta Dasar dapat didownload pada folder terlampir) 2. PL Arboretum Sebagai Sumber Biodiversitas Kampus IPB Darmaga (Peta Dasar dapat didownload pada folder terlampir) 3. PL Eco-Park Kawasan Danau Kampus IPB Darmaga (Peta Dasar dapat didownload pada link yang tertera) 4. PL Koridor Hijau Jalan Utama Lingkar Kampus IPB Darmaga (Peta Dasar dapat didownload pada link yang tertera) 5. PL RTH Kampus IPB, Kampus Ipb Darmaga (Peta Dasar dapat didownload pada link yang tertera) |
Tugas dibuat dalam kelompok (16 kelompok). Pengelompokan mengikuti pembagian yang sudah ditetapkan. . |
Perencanaan disusun berupa poster (3 sampai 4 lembar) pada kertas yang tersedia, berupa gambar analog/manual (non-digital) dan menggunakan alat gambar/ilustrasi hitam/putih dan warna. Tugas dikumpulkan harus mencakup hal berikut ini: 1. Tentukan dan tuliskan tujuan perencanaan lanskap |
Demikian, semoga suksesWass QODARIAN PRAMUKANTO Penanggungjawasb ARL 316 Perencanaan Lanskap Departement of Landscape Architecture Faculty of Agriculture, Bogor Agricultural University (IPB) Jl Meranti, Kampus IPB Darmaga, Bogor 16680 |
Link Panduan Praktikum: Data Spatial (Peta Dasar) ke LMS [html] |
![]() |
|
![]() |
|
Lebah hutan (Aphis dorsata) atau dikenal juga dengan giant bee merupakan indikator kualitas lingkungan. Kehadirannya menggambarkan bahwa lingkungan hidupnya masih baik. Lingkungan hidup yang baik tersebut menyediakan (resource provider) kebutuhan hidup bagi lebah tersebut, seperti sumber pakan (nektar) bagi lebah dewasa, polen, tanaman tempat membangun sarang dan tanaman tempat berlindung. Sumber untuk berbagai kebutuhan hidup lebah tersebut tersedia sepanjang tahun. Artinya pada sepanjang musim tersedia berbagai sumber kebutuhan lebah di lingkungan sekitarnya. Sering kali ketersediaan berbagai sumber kebutuhan lebah tersebut berada pada jarak yang relatif jauh. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut koloni lebah melalukan migrasi reguler untuk mendekati sumber tersebut. Migrasi dillakukan dengan pola dan periode tertentu. Koloni (sarang) lebah hutan ini dengan ukuran yang besar ini biasanya berada pada dahan-dahan pohon yang tinggi seperti mangris (Koompassia excelsa). |
Koloni lebah ini biasa membuat sarang pada tempat-tempat terbuka, dengan membangun sarang yang menggantung pada dahan-dahan pohon besar dan tinggi, dinding-dinding tebing yang curam, dahan-dahan buatan dari kayu trembesu yang diletakan melintang pada pohon atau seringkali pada struktur-struktur bangunan. Setiap koloni membangun sarang tunggal yang berbentuk sisir melengkung. |
Masyarakat di Sumatera Selatan menyebut pohon yang dihuni oleh koloni lebah hutan sebagai “sialang”. Dalam memanen madu dari pohon ini, terdapat kearifan lokal yang mempertimbangkan kelestarian koloni lebah. Biasanya satu koloni sarang dibagi menjadi tiga bagian. Sepertiga bagian pertama yang dipanen biasanya dibuang ke lantai hutan sebagai pakan bagi satwa yang ada di hutan. Porsi sepertiga bagian kedua yang dipanen akan diambil untuk dimanfaatan/ dikonsumsi. Sedangkan sepertiga bagian terakhir dibiarkan tidak dipanen. Porsi sepertiga bagian dari koloni sarang lebah yang terakhir ini dipertahankan (tidak dipanen) dengan tujuan untuk menginisiasi terjadinya pemulihan (recovery) koloni sarang lebah, sehingga keberadaan lebah tersebut dapat dipertahankan. Bagian koloni yang diambil/dipanen merupakan “kepala madu” sedangkan bagian yang ditinggalkan merupakan “anak madu” dimana terdapat anak lebah di dalamnya, sehingga populasi lebah dapat terjaga. |
Di Kalimantan pohon yang dihuni koloni lebah hutan dikenal sebagai lalau. Keberadaan pohon tersebut dijaga dan dirawat oleh masyarakat dan dilindungi oleh adat. Di kawasan Danau Sentarum, koloni lebah hutan biasa berada pada tikung yang dibuat merupa kayu yang diletakan melintang pada pohon. Pada musim berbunga, koloni lebah hutan akan membangun sarang pada tikung-tikung tersebut (qpr). |